Proses lelang proyek Rehabilitasi Pasar Beringin Jaya, Kota Sungai Penuh di Provinsi Jambi baru-baru ini menampilkan dinamika persaingan yang ketat dan serangkaian verifikasi administrasi yang menentukan. Dari 81 peserta pendaftar, nama PT. Cimendang Sakti Kontrakindo muncul sebagai pemenang dengan nilai kontrak negosiasi sebesar Rp 46.827.962.400,02. Kemenangan ini bukan sekadar soal angka; melainkan hasil dari akumulasi kepatuhan administratif, bukti pengalaman yang tuntas, dan kemampuan memenuhi persyaratan teknis yang disyaratkan panitia.
Baca Juga: Panduan Wajib Keselamatan Kerja Lab: Regulasi, Prosedur, dan Pelatihan K3 Kimia
Gambaran umum tender dan konteks anggaran
Proyek tersebut dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025, dengan nilai pagu atau Harga Perkiraan Sendiri (HPS) tercatat sebesar Rp 55.166.377.000,00. Targetnya adalah merevitalisasi kawasan pasar tradisional yang selama ini menjadi pusat aktivitas ekonomi lokal — tidak hanya untuk Kota Sungai Penuh, tetapi juga untuk Kabupaten Kerinci dan wilayah sekitarnya.
Secara administratif, proyek termasuk kategori strategis nasional dan diprogramkan selesai dalam waktu singkat menurut dokumen pekerjaan: pemerintah menargetkan durasi pelaksanaan selama 300 hari kalender. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) sudah diterbitkan pada awal Oktober 2025, dengan target penyelesaian penuh pada Agustus 2026.
Baca Juga: Wajib Tahu: Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Serta Kewajiban Legalitas
Kompetisi ketat: angka penawaran vs. kelengkapan administrasi
Penyisihan peserta menunjukkan sebuah pelajaran penting bagi pelaku usaha konstruksi: nilai penawaran terendah tidak selalu menjadi faktor penentu kemenangan. Dari enam perusahaan yang mengajukan penawaran resmi, PT. Citra Prasasti Konsorindo mengajukan nominal paling rendah, yakni sekitar Rp 44,1 miliar. Namun, penawaran tersebut dinyatakan gugur karena persoalan legalitas peralatan sewa.
Kelompok Kerja (Pokja) menemukan bahwa perjanjian sewa alat yang diajukan — antara PT. Citra Prasasti Konsorindo dan lessor yang bernama PT. Indopile — dianggap tidak sah oleh pihak pemberi sewa. Ketidakabsahan ini menjadi titik lemah fatal yang langsung menggugurkan kandidat berharga murah tersebut.
Ketidakresponsifan sebagai faktor kegagalan
Lebih jauh, ada beberapa pihak pemberi sewa lain yang tidak memberikan tanggapan terhadap surat klarifikasi Pokja. Nama-nama seperti PT. Pandawa Putra Makasar, PT. Farasindo, dan CV. Berlian Jaya tercatat tidak menjawab permintaan klarifikasi. Sikap pasif atau tidak responsif dari pihak ketiga pun berakibat fatal bagi peserta tender yang bergantung pada dokumen-dokumen eksternal tersebut.
Baca Juga: Wajib Tahu: Pelatihan Hiperkes Adalah Kunci HSE Manager Menjamin Kesehatan Kerja
Masalah di SIMPAN: pengalaman proyek yang tidak terdokumentasi
Sistem informasi menjadi pengaduk permainan: beberapa perusahaan besar yang menawarkan nominal kompetitif tetap dinyatakan gugur karena bukti pengalaman proyek mereka tidak tercatat di SIMPAN (Sistem Informasi Pengalaman) Kementerian PUPR. Berikut beberapa contoh kasus yang mengilustrasikan betapa krusialnya dokumentasi elektronik yang rapi:
- PT. Nindya Beton (Penawaran Rp 48,5 M). Gugur karena pengalaman Rehabilitasi Pasar Johar Semarang 2019 tidak dilengkapi data dukung kontrak dan BAST dalam sistem SIMPAN.
- PT. Lince Romauli Raya (Penawaran Rp 50,1 M). Pengalaman proyek jalan pada 2024 tidak ditemukan di database SIMPAN; akibatnya penawaran tak bisa dipertimbangkan.
- PT. Total Cakra Alam (Penawaran Rp 51,6 M). Pengalaman pembangunan gedung kantor tahun 2024 juga tidak tercatat di SIMPAN, sehingga gugur pada tahap verifikasi pengalaman.
Kejadian ini menegaskan bahwa kepatuhan teknis-administratif dan pembuktian pengalaman melalui kanal resmi sama pentingnya dengan kemampuan teknis di lapangan.
Baca Juga: Wajib Tahu: Apa Arti PJK3 Singkatan Dari, Peran, dan Regulasi K3 Terbaru
Persyaratan sumber daya manusia: detail yang menentukan hasil
Sisi lain dari verifikasi administrasi berfokus pada kualitas dan masa pengalaman tenaga kunci yang diajukan dalam tim pelaksana. Contoh nyata: PT. Tureloto Battu Indah mengajukan penawaran sebesar Rp 53,3 miliar, tetapi gugur pada tahap administrasi teknis karena pengalaman Manajer Keuangan yang ditawarkan hanya 4 tahun, sementara syarat minimal adalah 5 tahun. Perincian kecil seperti ini sering kali menjadi pembeda antara lolos dan tersingkir.
Baca Juga: Panduan Wajib K3 Arti dan Implementasi Zero Accident di Lingkungan Kerja
Kenapa PT. Cimendang Sakti Kontrakindo menang?
Kemenangan PT. Cimendang Sakti Kontrakindo, perusahaan yang beralamat di Rawalumbu, Kota Bekasi, tidak sekadar soal kemampuan mengajukan harga yang kompetitif. Ada beberapa aspek determinan:
- Kelengkapan administrasi dan legalitas peralatan — seluruh bukti sewa atau kepemilikan alat terverifikasi.
- Pengalaman terdokumentasi di sistem resmi — kontrak, BAST, dan bukti serah terima proyek tercatat sesuai ketentuan.
- Kualifikasi SDM kunci memadai — pengalaman manajerial dan teknis memenuhi persyaratan minimum tender.
- Proposal teknis yang meyakinkan — menjelaskan metodologi pelaksanaan, penjadwalan, serta rencana mitigasi risiko yang realistis.
Gabungan faktor-faktor ini menciptakan proposisi nilai yang solid bagi panitia lelang, sehingga PT. Cimendang layak mendapat kepercayaan untuk merealisasikan rehabilitasi pasar tersebut.
Baca Juga: Panduan Wajib Peraturan K3: Kunci Kepatuhan dan Zero Accident di Tempat Kerja
Rincian pekerjaan dan cakupan anggaran
Anggaran puluhan miliar yang dialokasikan akan dimanfaatkan untuk perbaikan komprehensif. Lingkup pekerjaan meliputi empat sektor utama:
- Pekerjaan pendahuluan — survei, pengukuran, pemetaan ulang, dan persiapan lokasi.
- Perbaikan struktur bangunan — penguatan pondasi, kolom, balok, dan elemen struktural lain.
- Sentuhan arsitektur — fasad, tata ruang kios, sirkulasi pengunjung, dan estetika pasar agar nyaman dan representatif.
- Pembenahan sistem MEP (Mekanikal, Elektrikal, dan Plumbing) — instalasi listrik, pencahayaan, sistem air bersih dan limbah, serta ventilasi yang sesuai standar bangunan gedung negara.
Semua pekerjaan diarahkan tidak sekadar untuk memperbaiki tampilan fisik, melainkan untuk memastikan pasar dapat berfungsi optimal sebagai pusat ekonomi rakyat dan memiliki daya tahan struktural jangka panjang.
Baca Juga:
Nilai sejarah dan manfaat regional
Pasar Beringin bukan sekadar lapak dagang. Ia memiliki nilai sejarah sebagai pusat ekonomi Kabupaten Kerinci sebelum pembentukan Kota Sungai Penuh. Oleh karena itu, manfaat proyek ini bersifat lintas-administratif: pedagang lokal, komunitas konsumen, serta rantai distribusi komoditas pasar tradisional akan memperoleh dampak positif.
Pemerintah daerah dan Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Strategis Jambi menegaskan tujuan akhir proyek: menciptakan sarana pasar rakyat yang aman, nyaman, dan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat. Harapannya, pasar yang direhabilitasi akan mendorong produktivitas, meningkatkan keamanan transaksi, dan memperbaiki citra tata ruang perkotaan.
Baca Juga: Wajib Tahu: Peran Vital Perusahaan K3 dalam Mencegah Insiden Fatal dan Kepatuhan Hukum
Pelajaran bagi kontraktor dan pemangku kepentingan
Dari rangkaian peristiwa lelang ini, ada beberapa pembelajaran praktis yang harus dicatat oleh kontraktor yang hendak mengikuti tender pemerintah:
- Dokumentasi adalah kunci — semua pengalaman proyek harus terdokumentasi lengkap dalam sistem resmi seperti SIMPAN.
- Pastikan legalitas sewa/perolehan alat — surat perjanjian sewa harus sah dan dapat dikonfirmasi oleh pihak pemberi sewa.
- Perhatikan masa pengalaman personel kunci — jangan anggap remeh persyaratan tahun pengalaman minimal.
- Responsif terhadap permintaan klarifikasi — komunikasi cepat dengan panitia dan pihak ketiga dapat menyelamatkan penawaran.
Singkatnya, memenangkan tender proyek publik memerlukan kombinasi harga kompetitif, bukti pengalaman yang tak tercela, serta kepatuhan administratif yang rapi. Bagi PT. Cimendang Sakti Kontrakindo, kombinasi tersebut terbukti efektif di Pasar Sungai Penuh.
Penutup
Rehabilitasi Pasar Beringin Jaya bukan hanya soal membangun kembali infrastruktur fisik. Ini soal memulihkan fungsi sosial-ekonomi yang selama ini menopang kehidupan banyak keluarga. Dengan jadwal pelaksanaan 300 hari kalender dan dukungan anggaran APBN, proyek ini memiliki potensi untuk menjadi katalisator bagi penguatan pasar tradisional di Jambi. Semua mata kini tertuju pada proses konstruksi, kualitas pelaksanaan, dan dampak positif yang diharapkan menjangkau seluruh penjuru Kabupaten Kerinci dan sekitarnya.