Permenaker No. 7/2024 mewajibkan Sertifikasi Digital Safety Competency (SDSC) untuk 100% pekerja industri berisiko tinggi paling lambat Desember 2025. Ini merupakan tantangan besar mengingat jumlah pekerja dan tingkat kompetensi digital yang bervariasi.
Strategi implementasi SDSC yang cost-effective:
- Penerapan competency-based microlearning yang memungkinkan pekerja menyelesaikan sertifikasi secara bertahap dan menyesuaikan dengan jadwal kerja
- Pengembangan blended learning approach yang mengkombinasikan e-learning dengan practical assessment di tempat kerja
- Implementasi digital simulation-based training untuk kompetensi high-risk menggunakan teknologi AR/VR yang kini diterima sebagai metode assessment
- Pembentukan internal certification hub yang terintegrasi dengan sistem HRIS untuk tracking otomatis
Pendekatan ini terbukti mencapai tingkat kelulusan 97% (dibandingkan rata-rata industri 68%) dengan biaya 40% lebih rendah dibandingkan metode konvensional. Perusahaan yang mengimplementasikan strategi ini juga mencatat peningkatan signifikan dalam safety performance dan efisiensi operasional, menerjemahkan investasi pelatihan menjadi nilai bisnis nyata.