Risk assessment yang efektif untuk industri manufaktur memerlukan pendekatan sistematis yang mengintegrasikan prinsip ISO 31000 dengan persyaratan spesifik ISO 45001. Kunci keberhasilan terletak pada konsistensi metodologi dan keterlibatan multidisiplin.
Langkah-langkah risk assessment yang optimal meliputi:
- Pembentukan tim assessment lintas fungsi dengan pemahaman proses yang mendalam
- Identifikasi bahaya komprehensif dengan pendekatan task-based dan process-based
- Evaluasi risiko menggunakan matriks 5x5 dengan kriteria yang terukur dan terkuantifikasi
- Implementasi hirarki pengendalian dengan pendekatan ALARP (As Low As Reasonably Practicable)
- Pengembangan register risiko dinamis yang diperbarui secara berkala (minimum 6 bulan sekali)
Risk assessment yang terintegrasi dengan sistem manajemen operasional terbukti meningkatkan efektivitas pengendalian risiko hingga 70% dan menurunkan tingkat insiden sebesar 45-60%. Perusahaan manufaktur dengan program risk assessment terstruktur mengalami peningkatan OEE (Overall Equipment Effectiveness) sebesar 15-20% dan penghematan biaya produksi hingga 12% melalui minimalisasi downtime tidak terencana.