Investigasi insiden yang efektif berfokus pada identifikasi akar masalah sistemik, bukan sekadar menemukan kesalahan individu. Pendekatan ini memungkinkan perusahaan menerapkan perbaikan yang mencegah kejadian serupa di masa depan.
Metodologi investigasi yang direkomendasikan:
- Pembentukan tim investigasi multidisiplin dengan kompetensi yang relevan
- Pengumpulan bukti yang komprehensif (fisik, dokumentasi, wawancara, digital)
- Analisis kronologi kejadian menggunakan timeline dan metode seperti ECFA
- Identifikasi akar masalah menggunakan teknik seperti 5-Why, TapRooT, atau AcciMap
- Pengembangan rekomendasi yang SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound)
Gunakan learning teams yang melibatkan pekerja lini depan untuk menganalisis proses kerja dan menemukan solusi praktis. Kunci keberhasilan investigasi adalah just culture yang mendorong pelaporan terbuka tanpa rasa takut dihukum. Temuan investigasi harus didokumentasikan dengan baik dan disharing sebagai pembelajaran organisasi melalui safety alerts, toolbox meetings, dan basis data insiden.
