SNI ISO 22320:2024 yang diadopsi sebagai standar wajib menetapkan persyaratan baru untuk manajemen kedaruratan dengan pendekatan all-hazards dan integrasi dengan respons pemerintah. Standar ini meningkatkan ekspektasi kesiapsiagaan perusahaan dari reaktif menjadi proaktif.
Pengembangan emergency response plan (ERP) yang efektif:
- Implementasi all-hazards risk assessment yang mencakup skenario bencana alam, teknologi, dan keamanan
- Pengembangan incident command system terintegrasi yang selaras dengan BNPB dan responder eksternal
- Implementasi resource mobilization plan yang mempertimbangkan skenario worst-case dengan keterbatasan bantuan eksternal
- Pengembangan digital emergency management system yang memungkinkan koordinasi real-time dan tracking sumber daya
Organisasi dengan ERP yang memenuhi standar baru menunjukkan peningkatan kecepatan respons hingga 70%, koordinasi yang jauh lebih efektif dengan pihak eksternal, dan kemampuan pemulihan yang lebih cepat pasca-insiden. Dari perspektif finansial, ERP yang efektif mengurangi potensi kerugian bisnis hingga 60-80% dalam skenario krisis mayor.