Kesehatan Kerja dan Ergonomi

Bagaimana Mengelola Risiko Kelelahan (Fatigue) yang Sering Terabaikan namun Menyebabkan Banyak Kecelakaan?

Novitasari - Ahli Sertifikasi K3
Novitasari
Ahli Sertifikasi K3
Dipublikasikan 25 April 2025 Terakhir diperbarui
Jawaban Terverifikasi
Ahli Berpengalaman
Sumber Terpercaya

Kelelahan (fatigue) berkontribusi terhadap 20-30% kecelakaan industri, namun sering kurang mendapat perhatian dalam program K3. Berdasarkan penelitian dan implementasi Fatigue Risk Management System (FRMS) di berbagai industri, pendekatan sistematis diperlukan untuk mengatasi risiko ini.

Komponen kunci dalam manajemen risiko kelelahan yang efektif:

  • Identifikasi faktor risiko: Analisis sistematis terhadap jadwal kerja, durasi shift, dan waktu istirahat menggunakan model prediktor kelelahan
  • Kontrol organisasi: Desain jadwal kerja dengan mempertimbangkan prinsip sirkadian, rotasi shift forward, dan batasan jam kerja berturut-turut
  • Pendidikan dan awareness: Program pelatihan yang mencakup pengenalan tanda kelelahan dan strategi manajemen diri
  • Monitoring dan deteksi: Implementasi sistem pemantauan kelelahan (teknologi atau observasional) untuk intervensi tepat waktu

Perusahaan yang mengimplementasikan FRMS komprehensif mencatat pengurangan insiden terkait kelelahan hingga 65%, penurunan tingkat absensi 22%, dan peningkatan produktivitas 14%�menjadikan manajemen kelelahan sebagai investasi K3 dengan ROI yang sangat menarik dari perspektif bisnis.

Apakah jawaban ini membantu?

Bantu kami meningkatkan kualitas FAQ dengan memberikan feedback Anda.

127 dari 156 pengunjung menemukan jawaban ini membantu
Layanan Terkait

Layanan Sertifikasi & Ijin Alat Berat

Temukan layanan lengkap kami untuk pengurusan SIA, SIO, dan sertifikasi alat berat di seluruh Indonesia.

Butuh Bantuan Lebih Lanjut?

Tim ahli kami siap membantu Anda dengan konsultasi gratis dan solusi terbaik untuk kebutuhan sertifikasi dan pengurusan ijin alat berat.