Identifikasi bahaya dan penilaian risiko (HIRA/IBPR) yang efektif memerlukan pendekatan sistematis dan partisipatif yang melibatkan personel dari berbagai level dan departemen. Proses ini merupakan fondasi dari seluruh sistem manajemen K3.
Metodologi yang direkomendasikan:
- Pembentukan tim HIRA multidisiplin dengan kombinasi keahlian teknis dan operasional
- Pengumpulan data melalui observasi lapangan, wawancara pekerja, dan review dokumen teknis
- Penerapan teknik identifikasi bahaya seperti JSA, HAZOP, atau FMEA sesuai kompleksitas operasi
- Evaluasi risiko menggunakan matriks yang memperhitungkan keparahan, kemungkinan, dan frekuensi paparan
- Penentuan kontrol berdasarkan hierarki pengendalian (eliminasi, substitusi, rekayasa, administratif, APD)
HIRA harus diperbarui secara berkala, minimal setahun sekali atau setiap terjadi perubahan proses, peralatan, atau material. Dokumentasi yang baik dan kemampuan penelusuran (traceability) menjadi kunci keberhasilan implementasi hasil HIRA dalam operasional harian.