Kepatuhan terhadap PP No. 22/2021 memerlukan pendekatan terintegrasi antara sistem manajemen K3 dan lingkungan yang fokus pada pemenuhan persyaratan teknis dan administratif secara simultan. Peraturan ini merupakan perubahan signifikan dengan persyaratan yang lebih ketat.
Strategi kepatuhan yang efektif meliputi:
- Evaluasi komprehensif terhadap praktik pengelolaan limbah B3 dan non-B3 yang ada
- Integrasi persyaratan lingkungan ke dalam sistem manajemen K3 yang ada (ISO 45001 + ISO 14001)
- Pengembangan program pemantauan lingkungan sesuai dokumen lingkungan yang dimiliki
- Peningkatan kompetensi personel melalui pelatihan bersertifikasi (PPPA dan PPA)
- Implementasi sistem pelaporan elektronik melalui SIMPEL (Sistem Informasi Pelaporan Elektronik Lingkungan)
Strategi terintegrasi K3-Lingkungan terbukti meningkatkan efisiensi operasional hingga 25% dan mengurangi risiko sanksi administratif/pidana. Data Kementerian LHK menunjukkan 87% perusahaan yang menerapkan pendekatan terintegrasi berhasil memperoleh PROPER minimal Biru, sementara perusahaan dengan pendekatan terpisah hanya mencapai tingkat keberhasilan 45-50%.
